Remedial test

Eits, saya sedang tidak mellow sekarang... Malah saya sedang tereksitasi.... . Dan di bawah isinya beneran gak penting banget....

Well, postingan ini adalah sesi curhat yang saya butuhkan setelah sadar perlu memuntahkan semua yang ada di kepala saya. Some circumstances happened (i love this word so much for blaming everything) dan saya kehilangan beberapa telinga dan hati untuk menjadi pendengar dan penasehat saya. Jadilah saya yang sebenarnya sangat intovert ini dengan sangat terpaksa saya menulis di sini, hihi.

There is one of my truly friend (We've passed through a lot these past years and are still bounded so that We claim each other "best friend ever" *hope so*). Once, We had talked about his majoring problem. About why he faces the same -long distance relationship- problem. Umm, then I said maybe because he hadn't passed it. (Haha..He hasn't been proved as a loyal partner).

Terus, tak pikir-pikir. Saya juga.. Iya saya juga. Sama tuh... Saya juga remedial test terus. Masih terus disibukkan dengan hal yang sama. Adalah satu masalah, yang terus berulang dan tak ingin saya sebutkan di sin. Totally it affects me. Keukeuh aja si mood saya teh keganggu karena hal yang sama, semenjak satu setengah tahun terakhir ini. Bahkan ketika saya berada di tengah kebahagiaan, trus tiba-tiba ada masalah itu. Bruk, ambruk deh si mood dan pengen nangis sesegukan. Saya pengen lulus ujian.. Setidaknya I can manage my feeling when it comes. Insya Allah bisa.. saya yakin...

Remedial test, bentuk testnya mungkin bisa berubah, tapi tema dan chapternya tetap sama. Saya berharap semua ujian ini membentuk saya dan si teman jadi pribadi yang tangguh. Buat dia, semua ini pelajaran biar dia bisa jadi suami setia buat istrinya kelak. Buat saya, banyaklah maknanya buat saya ambil.

Sekarang saya lagi tereksitasi niy karena kemungkinan menghadapi hal baru. Hal dan orang baru selalu menarik. Perlu nyari orang baru lagi ga ya?? hihi, cape deh.

Comments

swestika said…
Belum lulus ajaaaaaa :((

Popular Posts