Curhat Pagi Ini

Sebelumnya, aku tak benar-benar berempati padamu -seseorang yang sedang mencari sebuah kebenaran-. Sampai semalaman kemaren, seperti ceritaku yang tersendat-sendat padamu.

Aku dibuai oleh Ibu Bapak yang kompak mendidikku, adik yang jadwal ngajinya sama denganku, keluarga yang serupa, teman-teman yang tak jauh beda, lingkungan yang kondusif. Banyak hal yang membuatku dengan mudah menerima dan mengamalkan sebuah ajaran agama.

Aku tidak ingat, pencarian itu bisa sangat melelahkan. Bagaimana dunia berbeda di sekelilingku? Bagaimana landasan berpikir sungguh bertolak belakang satu sama lain? Bagaimana keyakinan tentang-Nya dan peraturan dari-Nya dan utusan-Nya dipertanyakan?? Dan kita harus memilih kan?

Aku gundah, aku gundah karena tak bisa bersuara.

Aku tergores tapi hanya bisa mengurut dada.

Aku ingin bicara, Tak mengapa...

Aku tidak keberatan dinilai naïf ketika misal ada ayat:
....dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dalam dadanya, dan janganlah menampakan perhiasanya. ( An-Nissa :31)
Tanpa ba bi bu, tanpa memperdulikan turunnya ayat itu di negara apa, zaman apa, sesuai ga ama zaman modern ini, memasung kebebasan wanita atau enggak. Aku insya Allah berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakannya.

Aku tak keberatan dipandang bodoh, jika katanya aku tak menggunakan logikaku, hingga menelan semua aturan agama.
Tak mengapa,,, proses untuk tidak taqlid ada pada proses pencarian ilmunya. Selama aturan yang disampaikan pada proses tholabul ‘ilmi dari ulama-mubaligh-mubalighot dengan landasan hukum yang jelas dari Quran atau hadist, disampaikan dengan isnad yang kuat, dengan keterangan yang jelas. Aku insya Allah berusaha, mastato’na…

“Wahai Zat pembolak-balik hati, tetapkanlah hatiku pada Agama-Mu.”

Aku bersyukur, Dia memudahkan aku. Alhamdulillah…
Semoga saat kulihat dunia akhir zaman ini, aku menambah bulir-bulir keimananku padaMu.

-Hasil sebuah blogwalking dan curhat terbata-bata-

Comments

Anonymous said…
bersyukur...istighfar...

alangkah "Baiknya" Engkau ya Allah padaku, atas ke-Sudian-MU Menuntunku, Membukakan mataku...

ampuni aku ya Allah, jika masih kurang pandai mensyukuri nikmat Hidayah-Mu ini...
Anonymous said…
Ya Allah Ya Rabbii... tuntun tangan kecilku ini, ajari aku berjalan, langkahku masih tertatih

aku hanya rindu malam-malam hening, hanya Engkau dan aku...
yaaah... ga ada yang bilang kalo "pencarian" itu mudah...

tapi di sisi lain, sangat mengasyikkan :p
dapat dinikmati kalau sudah terbiasa...

Popular Posts