Kampung halaman

Aku punya dua kampung halaman, Bandung dan Kutoarjo. Kota yang kedua memang bukan tempatku tinggal sejak lama tetapi darahku juga berasal dari sana. Bapak tinggal di sana hingga usia 20 tahunan, Pakde masih tinggal di sana sampai kini usia 60 tahunnya, dan Mbah putriku menghabiskan hidupnya sampai usia seratusan di sana.
Ketika aku melihat foto sawah hijau terhampar, aku melihat kampung halamanku. Seketika hatiku bergetar, aku ingat Pakde yang masih mencangkul (mungkin) di usianya. Ketika sawah-sawah mulai berganti menjadi bangunan atau apapun itu, dia masih menjadi petani. Sampai kapan?
Aku sendiri tak ingin sawah-sawah warisan keluarga itu dijual, tapi siapa yang akan meneruskan diri menjadi petani? Sepupu-sepupuku hampir semua tinggal di kota besar.
Aku masih ingin melihat bentangan sawah hijab saat sesekali aku pulang ke kampungku, di tengah pula Jawa.

Comments

Popular Posts