"Bunuh" Diri

Suatu malam yang membawa pikiran melayang tak karuan pada sebuah kata "Bunuh" diri. Itu istilah yang kupadankan pada kondisi yang mungkin terjadi saat kita menghilangkan eksistensi diri. Masa ini, kita menampilkan sosok diri pada facebook, twitter, blog, dll (yang accountnya saya banyak tak miliki saat ini). Untuk bunuh diri, dengan mudahnya dapat kita lakukan dengan mendeaktivasi fb, menghapus blog, menghilangkan account2 jejaring sosial yang kita miliki. Blast, kita hilang dari peredaran dunia. Jika tidak gaul di dunia nyata, tambah hilanglah keberadaan kita.
Sedangkan di masa ini, kumpul bersama teman-teman saja janjiannya lewat internet.

Satu lagi model "bunuh" diri adalah menjadi seseorang yang bukan kita, menghentikan hobby, menjauhi minat, menjadi sesuatu yang tak disukai sebelumnya. Sungguh efektif untuk menghilangkan eksistensi diri sebenarnya. Terkecuali semua berubah ke arah yang lebih baik.

*Ocehan tak jelas di tengah malam*

Comments

ier said…
hahaha... sepakat Teek, istilah saya untuk deactive adalah 'tapa'.
Bila dilakukan hanya pada saat kita menginginkannya, pengaruhnya positif.
Tapi kalo cuma pengen dicariin orang, kayaknya malah stress... (ternyata gak ada yang kangen) ... wkwkwk
bunuh diri yang nikmat ya... he...he...
Gue said…
Bunuh diri?

Ya, mungkin itu kata yang pantas atas apa yang kau lakukan saat ini.

Untuk apa ilmu yang kau tuntut selama ini, jika dibuang begitu saja? Tidakkah ada penyesalan di hatimu?

Gue dan orang-orang di sekitarmu hanya bisa mengingatkan. Hatimu yang memilih.

Tetap, gue berharap elo bisa kembali lagi.
swestika said…
Actually, i wrote this coz of my work... (yg klopun susah ga selalu susah... dunia banget lah..)

@gue: dihubungin ama pilihan hidup skrg? Jgn st lah...
Mari sama2 belajar, di luar tempurung bikinan pikiran sendiri.

Introspeksi diri sendiri juga, akibat yg timbul dr perbuatan Anda kmrn, sy serahkan semua pada Allah...

Popular Posts